PARIWARA

Your Ad Here

Wednesday, December 01, 2010

Klasifikasi dan Karakteristik Sistem Usahatani Ternak

Klasifikasi dan karakteristik sistem usahatani ternak dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) klas yang didasarkan pada skala usaha, jenis ternak, sistem pemeliharaannya dan sifat khusus dari ternak tersebut.
  1. Klas Unggas Komersil
    1. Tidak berada di kawasan dengan topografi tertentu dan jenis tanah tertentu
    2. Lahan yang digunakan adalah bersifat sewa atau hak guna pakai
    3. Berada di lokasi dengan sarana dan prasarana transportasi relatif lebih baik, yaitu di sekitar kota sehingga akses terhadap pasar juga bagus.
    4. Jenis ternaknya adalah ayam ras pedaging dan petelur
    5. Sistem pemeliharaannya intensif dengan menerapkan manajemen dan teknologi yang moderen, terutama yang berskala di atas 2000 ekor.
    6. Peternaknya adalah masyarakat yang relatif sudah berpikiran terbuka (open minded)
    7. Kelompok peternak klas ini adalah; petani pengusaha, pekerja, dan pemilik peternakan serta plasma.
    8. Kelembagaan peternak relatif lebih bagus

    1. Klas Unggas “non komersil”
      1. Terdapat di hampir semua kawasan topografi dan jenis tanah, kota dan desa
      2. Jenis ternak yang dipelihara ayam buras, itik dan unggas lainnya
      3. Sistem pemeliharannya bersifat ekstensif dan sambilan tanpa input manajemen dan teknologi dalam skala rumah tangga dan skala 50 – 150 bersifat semi intensif dengan sedikit input manajemen dan teknologi seperti pemeliharaan tanpa diumbar.
      4. Peternaknya pada umumnya adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah baik dari segi sosial ekonomi maupun pendidikan.
      5. Kepemilikan terhadap ternak: milik sendiri
      6. Tidak terdapat kelembagaan petani
    1. Klas ruminansia pedaging dan babi
      1. Terdapat di hampir semua kawasan topografi dan jenis tanah, dan perdesaan
      2. Jenis ternak yang dipelihara: domba, kambing, sapi, kerbau dan babi
      3. Berdasarkan sistem pemeliharaan terdapat sub klas: a) dilepas; yaitu ternak dilepas pada pagi hari dan sore hari dikandangkan, ternak diberi keleluasaan mencari pakan secara mandiri dan b) dikandangkan; ternak dipelihara di dalam kandang atau digembalakan dengan cara dikendalikan dengan tali yang ditambatkan, kecuali ternak babi yang sepenuhnya dikandangkan dan pemberian pakan secara cut and carry berupa rumput alam dan sedikit makanan penguat.
      4. Sistem pemeliharaan ini terkait dengan kultur masyarakat di mana cara pemeliharaan dilepas dan sistem dikandangkan.
      5. Sistem pemeliharannya bersifat ekstensif dan sedikit input manajemen dan teknologi, khususnya ternak dengan sistem dikandangkan. Usahatani ini bersifat integratif dengan sistem usahatani umumnya.
      6. Karakteristik peternak: kelas menengah ke bawah.
      7. Status kepemilikan: milik sendiri, penggaduh, dan bantuan bergulir (pinjaman lunak) dari pemerintah.
      8. Kelembagaan peternak yang telah ada biasanya terdapat pada subklas sistem pemeliharaan dikandangkan.
    1. Klas Perah
      1. Ternak: sapi perah FH
      2. Sistem pemeliharaan bersifat semi intensif dalam skala rumah tangga dan dipelihara di atas lahan sendiri.
      3. Pakan: rumput alam dan budidaya ditambah konsentrat.
      4. Peternak klas ini merupakan petani kecil
      5. Status kepemilikan merupakan bantuan bergulir dari pemerintah.
      6. Berdiri kelembagaan peternak.

        Sumber : Suharyanto, staf pengajar jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

    1 comment:

    1. Anonymous8:27 PM

      mas tadi saya baca artikel http://berusahatani.blogspot.com/2009/08/pembiayaan-dan-kelayakan-investasi.html . ada analisis bwat kacang hijau gk mas? thx

      ReplyDelete