Dari berbagai tipologi yang ada, terutama di bidang pertanian, peluang untuk memberikan nilai tambah pada hasil produksi pertanian tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah. Karena pada kenyataannya untuk memberikan nilai tambah pada suatu produk pertanian diperlukan berbagai jenis nilai tambah yang saling berinteraksi.
Dengan demikian keseluruhan jenis nilai tambah yang ada harus dapat dirancang secara sistematik untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu keunggulan kompetitif berbasis nilai tambah secara berkelanjutan. Dan untuk mewujudkannya diperlukan kerja sama aktif diantara para pelaku produksi pertanian.
Secara lebih spesifik, Amanor-Boadu (2005) menyatakan bahwa terdapat dua katagori utama peluang dalam pertanian yang dapat dikembangkan oleh para pelaku pertanian, yaitu: pangan dan non pangan. Pengembangan hasil pertanian menjadi produk pangan akan mengarah pada pengembangan pangan eksotik, pangan fungsional dan reposisi produk tradisional. Arahan tersebut terjadi karena tuntutan dari perubahan perilaku konsumen, dimana produk pangan tidak hanya berfungsi sebagai untuk kebutuhan dasar supaya sehat, tetapi berkembang ke arah fungsi makanan yang menyehatkan.
Sumber : Iwan Setiawan, 2008. Alternatif Pemberdayaan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani Lahan Kering (Studi Literatur Petani Jagung Di Jawa Barat). Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Baca Selengkapnya »»