PARIWARA

Your Ad Here

Wednesday, December 23, 2009

PENTINGNYA PRODUK HORTIKULTURA


Buah dan sayur telah berabad-abad menjadi bagian dari kebudayaan manusia. Buah dan sayur telah menjadi kebutuhan bahan pangan penting manusia, khususnya di jaman modern saat ini. Demikian pula komoditi ini dan bunga potong telah menjadi komoditi perdagangan penting di seluruh dunia. Berjuta-juta manusia tergantung hidupnya dari memperdagangkan produk hortikultura.

FAKTOR NUTRISI
Perbanyak makan buah dan sayur, demikian resep awet muda dan selalu tampak sehat, kata Ny. The Chung Shen Tjia, pendiri harian Jawa Pos yang telah meninggal Maret 1998 (Jawa Pos, 1 Januari 2000). Buah dan sayuran mengandung berbagai komponen penting yang tidak dapat disintesa dalam tubuh manusia dan tidak tersedia pada jenis bahan pangan lainnya. Oleh sebab itu ahli nutrisi selalu menganjurkan untuk mengkonsumsi menu makanan setiap hari dalam jumlah cukup yang mengandung buah dan sayuran segar. Dimana kebutuhan vitamin, mineral dan serat kasar tersebut, saat ini sangat mungkin, hanya bisa dipenuhi dari bahan pangan berupa buah dan sayuran, yang mengandung berbagai komposisi zat gizi tersebut.

Konsumsi buah dan sayuran dilaporkan menurunkan kasus kematian akibat kanker (Ames et al., 1993 dan Willet, 1994), menurunkan radikal bebas oksigen yang menyebabkan penyakit jantung koroner dan kanker (Simon, 1992 dan Gerster, 1991). Diet yang tinggi proporsi buah dan sayuran mencegah penyakit kronis seperti: penyakit jantung koroner dan sejenisnya serta kanker (Block et al., 1992), melindungi konsumen terhadap kanker kolon dan tiroid (Steinmetz and Potter, 1992) dan menghindari oxidative stress yang memicu penyakit hati, penyakit degeneratif syaraf, AIDS, kanker, dan proses penuaan (Reismersma et al., 1991).

Di Indonesia, karena konsumsi buah dan sayur segar tergolong rendah (Setyobudi, 1999), bila dibandingkan dengan Taiwan, Singapura dan Amerika, maka Indonesia telah menjadi pangsa pasar empuk bagi produk ekstrak buah, sayuran dan sejenis yang dikenal sebagai: food supplement. Di Indonesia beredar di pasaran bebas berbagai merk dan kemasan food supplement, seperti: Saripati ayam, Omega-3, Wheat Germ Oil, Vitamin ABC & multi mineral Formula dan lain-lain (Warta Konsumen, 1995). Hasil uji laboratorium YLKI Desember 1996 melaporkan dari 33 merk food supplement, sebagian besar tergolong berkualitas buruk dan tidak sesuai dengan kandungan zat dalam label (Warta Konsumen, 1996). Produk food supplement yang akhir akhir ini banyak diminati adalah Scaven, yang diiklankan dapat menekan jumlah radikal bebas dalam tubuh. Eldrige and Sheehan (1994) melaporkan food supplement yang paling populer pada 502 mahasiswa di Arizona adalah: vitamin C, multiple vitamin, multiple vitamin + mineral, tablet mengandung kalsium, vitamin E, asam-asam amino, kapsul bawang putih, aloe vera, ragi dan minyak ikan. Hasil survey menunjukkan pemakai food supplement percaya, mengkonsumsi food supplement merasa ada tambahan energi, mengurangi stres dan mencegah flu.

NILAI ESTETIKA
Berbagai jenis buah di pajang sebagai hiasan dalam berbagai jenis upacara pernikahan, syukuran dan upacara keagamaan. Pisang dibawa sebagai rasa cinta kasih di negara China, Apel impor (Red delicius) dibawa waktu mengunjungi teman yang sedang sakit dsb. Buah, sayuran dan bunga potong merupakan bagian nilai kebudayaan manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dipandang dari sudut nilai estetika.

NILAI PERDAGANGAN
Petani kecil menanam buah dan sayuran di pekarangan atau galengan sawah, untuk kebutuhan sendiri dan dijual untuk menambah pendapatan. Pemasaran komoditas hortikultura dimulai dari buruh panen, tengkulak desa, kecamatan, kabupaten, kotamadya, pedagang eceran, pedagang pasar dll, beribu-ribu, mungkin berjuta manusia tergantung hidupnya dari kegiatan perdagangan buah, sayuran, bunga potong, bibit dsb. Komoditas hortikultura menjadi komoditi perdagangan yang penting bagi sebagian besar rakyat kecil dan menengah di Indonesia.

1 comment:

  1. By consuming horticultural product we will be clever man.

    ReplyDelete